SELAMAT DATANG

Selasa, 07 Februari 2012

Rangkuman Pengajian PRM

MENGHADIRKAN 7 NILAI ISLAMI DALAM MENGHADAPI MODERNISASI
Oleh : Drs. Achmad Qifni ( Pada acara Pelantikan PRM Kramatsari )


 Assalamu'alaikum Wr. Wb

Kaum muslimin Yang dirahmati Allah.
kita sudah hidup diabad yang modern, begitu pula muhammadiyah juga sdh hidup 102 tahun.
Pada masa sekarang ini telah terjadi banyak perubahan dan generasi muda sudah banyak yang mengalami pengikisan moral, akibatnya banyak generasi muda yang sudah mulai lupa dengan prinsip dan ajaran islam, mereka lebih mengenal Tokoh dan idola yang senantiasa muncul dilayar Televisi dari pada mengenal nama Nabi atau sahabat yang dijanjikan surga oleh Allah, Sebuah paradigma yang harus dihadapi oleh Muhammadiyah di jaman modern ini. Maka agar Muhammadiyah tdk ditinggalkan ummatnya, Muahammadiyah harus mampu menghadirkan 7 nilai islami.untuk menghadapi jaman modern ini.  Ke 7 nilai islami tersebut diantaranya adalah :

1. Menghimpun kemaslahatan jasmani rohani dan dunia akhirat.
bahasa kita tawazun, /rahmatan lil alamin/balance (imbang) . Muhammadiyah harus hadir menghimpun kemaslahatan jasamani dan kemaslahatan rohani. Hal ini disinyalir oleh Allah dengan ungkapan yang indah sekali dalam Al Qur'an surat Al Qashas 77 yang artinya ;
" Dan carilah pada apa yang di anugerahkan kepadamu (Krbahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan"


indah sekali alqur'an memberikan bimbingan  kepada kita betapapun kita sdh hidup di jaman modern. Carilah pada apa2 yang allah berikan kepadamu untuk kampung akhirat namun jangan lupakan nasibmu di dunia. Muhammadiyah harus memberikan jawaban kepada ummat bahwa islam itu agama yang rahmatan lil alamin. Dalam konteks kehidupan sehari-hari kita jangan hanya menggali untuk kepentingan akhirat saja, tetapi melupakan kepentingan dunia. Atau sebaliknya kita jangan hanya menggali untuk kepentingan dunia saja akan tetapi melupakan kepentingan akhirat.
Sebagai umat islam kita harus proporsional mengatur kepentingan dunia dan kepentingan akhirat.
Sebagai contoh Ketika kita melakukan sebuah perjalanan yang jauh misalnya ke Jakarta, berapa banyak bekal yang harus kita siapkan, umpamanya untuk pergi Jakarta kita cukup membawa bekal Rp. 1 juta , kemudian kalau kita ke Singapor bekal yang harus kita bawa Rp. 10 Juta, dan untuk pergi menunaikan ibadah haji bekal yang harus kita siapkan sekitar Rp. 50 jta, Mengapa untuk bekal ke akhirat kita hanya menyiapkan Rp. 1000,- untuk infaq atau kotak amal. Inilah letak ketidak proporsionalan kita sebagai umat islam antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat.
Silahkan umat islam mencintai dunia tetapi  juga mencintai akhirat. maka apa yang kita baca dalam do'a sehari-hari " Rabbana atina fit dunia hasanah wa fil akhirati khasanah waqina adabannar, adalah sebagai implikasi dari 2 kepentingan yang harus berimbang. Maka islam itu menghimpun kepentingan jasmani dan kepentingan rohani. Sebagai bangsa indonesia kita memiliki lagu kebangsaan yang sangat indah yang di dalamnya terdapat syair " bangunlah jiwanya bangunlah badannya ". Maksud dari syair itu adalah bahwa dalam pembangunan ini yang harus kita bangun terlebih dahulu adalah jiwanya bukan badannya. Bangsa indonesia harus membangun manusianya terlebih dahulu, membangun akhlaknya, moralnya dan sumber daya manusianya yang dilandasi oleh nilai-nilai agama (islam).
apalah artinya pembangunan fisik dilakukan kalau mental, moral bangsanya banyak yang rusak. Maka Muhammadiyah sangat memperhatikan bidang pendidikan untuk pembangunan bidang jasmani dan rumah sakit-rumah sakit untuk pembangunan badannya. Kalau ada orang miskin tidak bisa sekolah maka kita sekolahkan di sekolah Muhammadiyah, dan kalau ada orang sakit maka kita obati di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.muhammadiyah bukan gerakan tauhid bukan sempalan tauhid. bukan aliran fiqih. banyak masaalah hidup yang menguras energi kita daripada ngurusi masalah yang sdh muncul jaman dulu. taqwa dan tauhid yang ditekankan  Muqadimah Anggaran Dasar muhammadiyah yang pertama adalah memurnikan tauihd.

2. Islam tdk mengantarkan umatnya ekslusif dan menginsolir diri.
Islam itu hadir sebagai agama yang rahmatan lil alamin masuk ke sendi-sendi umat.  Maka dalam hal ini Muhammadiyah tdk boleh lari meninggalkan umatnya.  Dakwah harus tetap dilakukan dengan menyesuaikan keadaan masyarakat yang modern. Dan dakwah Muhammadiyah jangan hanya mebicarakan masalah-masalah khilafiyah yang tidak pernah selesai dari jaman dahulu hingga sekarang. Kehadiran teknologi jangan dipandang sebagai hal yang negatif, akan tetapi kehadiran teknologi bisa kita gunakan sebagai alat untuk dakwah. Dakwah harus kita kemas sedemikian rupa agar islam tidak ditinggalkan umatnya. Oleh karena itu sekali lagi Muhammadiyah harus bisa bekerjasama dengan ormas islam yang lain dalam kerangka dakwah yang dibingkai sedemikian rupa sehingga masing-masing ormas islam itu tidak meninggalkan prinsip masing-masing dan perbedaan yang ada tidak menjadikan umat islam harus saling menginsolir diri.  Karena kita sadar bahwa umat islam di indonesia ini bermacam-macam, ada  LDII, FPI, Hisbut Tahrir, Salafi, Dewan Dakwah Islamiyah, NU dan lain-lain, mari kita bangun bangsa ini bersma-sama.

3. Hadirkan Perpustakaan sebagai media untuk meningkatkan keilmuan umat islam.
Maka Muhammadiyah telah melakukan upaya memperbesar perpustakaannya, dengan menambah literatur terutama yang ada kaitannya dengan Muhammadiyah. Oleh karenanya peran perpustakaan ini sangat penting maka Muhammadiyah melalui perguruan tinggi sampai sekolah dasar melakukan pembenahan agar perpustakaan bisa dioptimalkan fungsinya untuk mencerdaskan dan memajukan masyarakat dan bangsa. Maka tepat sekali kalau kehadiran perpustakaan ini adalah sebagai upaya agar ilmu cepat berkembang dan dimengerti oleh umat islam pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Kalau kita melihat negara Jepang yang sebagian negaranya hancur karena bom atomnya tentara sekutu, sekarang sudah lebih maju dari indonesia bahkan Amerika, itu karena bangsa jepang gemar membaca. Kita bangsa indonesia kesadaran untuk membaca sangat rendah oleh karenanya indonesia sampai saat ini masih tertinggal dengan negara-negara lain. Dan perpustakaan ini mempunyai peran yang sangat signifikan dalam rangka menumbuhkan budaya gemar membaca. membangun masyarakat dan mencerdaskan umat islam.

4. Hadirkan Islam di jaman modern ini untuk mendidik umatnya mandiri.
Muhammadiyah dihadirkan dalam jaman modern ini untuk mendidik umatnya mandiri. Mandiri dalam konteks beribadah kepada Allah SWT. Konsep mandiri ini tidak sebagaimana yang dilakukan oleh saudara kita warga Nahdliyin yang mereka  menganggap bahwa kyai adalah orang yang harus diikuti fatwanya dan memuliakannya. Maka dalam Muhammadiyah tidak menganut faham yang demikian, semua warga Muhammadiyah baik itu seorang pemimpin umat ataupun tokoh-tokoh Muhammadiyah tidak memiliki panutan kecuali mengikuti Rasulullah SAW. Dalam Muhammadiyah tidak ada tradisi berdo'a dengan dipimpin oleh seorang imam/ kyai. Karena Muhammadiyah menilai bahwa setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka di Muhammadiyah tidak ada do'a yang dipimpin oleh imamnya, tetapi mereka berdo'a sesuai kepentingan masing-masing.

5. Hadirkan  islam ini sebagai agama yang menyenangkan bagi umatnya.
Islam sebagai agama jangan hanya berfokus pada amalan ibadah saja tetapi juga harus bisa menghadirkan nuansa hiburan, kesenian, dan segala bentuk kesenangan dunia dalam rangka menciptakan dakwah islam yang lebih inovatif dan tidak monoton.  Karena itu islam tidak melarang umatnya untuk mencari kesenangan hidup sepanjang kemauannya itu tidak melampui batas. Oleh karenanya kehadiran Muhammadiyah untuk membuat masyarakat senang. Maka hadirkan Muhammadiyah seperti gula untuk semut. Orang yang miskin disantuni, orang yang sakit diobati dan anak-anak yang tidak sekolah disekolahkan di sekolah Muhammadiyah. Maka inilah sebenarnya yang diharapkan masyarakat islampada umunya. Muhammadiyah harus mampu mambaca dan menciptakan metode dakwah yang mampu menjawab tantangan jaman, yaitu dakwah yang membuat masyarakat islam senang untuk menghadirinya. Jadikan masjid dan mushola-mushola Muhammadiyah mempunyai bentuk-bentuk kegiatan agar masyarakat tertarik untuk mendatangi masjid. Mengapa yang hadir dipengajian tdk ada yang remaja, karena tdk ada yang menyenangkan bagi mereka.
Namun untuk  mewujudkan itu semua dibutuhkan kesabaran dan tawakal.

6. Hadirkan islam kepada masyarakat bahwa derajad manusia itu sama kecuali dengan taqwanya.
Allah berfirman dalam Al Qur'an Surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya :
" Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal ".

Di dalam islam sebenarnya tidak ada perbedaan status sosial, golongan, maupun derajad manusia.
Namun kenyataannya ada diantara saudara kita yang menganggap bahwa seorang kyai atau ulama memiliki tempat dan kedudukan yang lebih tinggi dibanding umatnya. Bahkan mereka menjadikannya sebagai panutan yang selalu diikuti fatwanya secara fanatik. Berbeda dengan Muhammadiyah yang lahir dan berkembang ditengah masyarakat pluralisme ini tidak mengenal tingkatan derajat manusia. Karenanya di Muhammadiyah tidak ada tradisi mencium tangan sebagaimana saudara kita kaum Nahdliyin. Karena belum tentu seorang pemimpin, seorang ulama lebih baik dari umatnya yang dipimpin. Taqwalah yang membedakan derajat manusia di mata Allah SWT.

7. Hadirkan islam yang menghormati akal manusia secara proporsional.
Manusia dikaruniai akal adalah untuk mencapai kesempurnaan. Oleh krn itu akal ini yang menjadikan kita berbeda dengan makhluk lainnya. Agama Islam menganjurkan kepada umatnya untuk belajar dan membaca. Karena ibadah seorang yang berilmu akan lebih baik dibandingkan dengan ibadah orang yang tidak berilmu meskipun dilakukan dengan ikhlas. Maka dalam sebuah hadits dikatakan " barangsiap menginginkan kebahagiaan dunia harus berilmu dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di akhirat juga harus dengan ilmu " artinya bahwa segala bentuk amal ibadah yang kita lakukan harus dilandasi dengan ilmu. Orang shalat tidak hanya sekedar mengikuti gerakan imam saja akan tetapi dia tahu dan mengerti bacaan dan gerakan-gerakan sholatnya. Demikian pula amalan-amalan ibadah yang lain harus didasari dengan ilmu yang benar.
beramal tapi juga berilmu, berilmu tapi juga beramal. beramal yang ilmiyah berilmu yang amaliyah.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

0 komentar :

Pilih Bahasa

Tentang Saya

Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kramatsari
Lihat profil lengkapku

E-Book

E-Book
Download E-Book Islami

Al-Qur'an Terjemah

Kamus Arab Online

Fatwa Tarjih

Pengikut