SELAMAT DATANG

Selasa, 12 Agustus 2014

Silaturrahmi Keluarga Besar Muhammadiyah




Pekalongan, 9 Agustus 2014 Muhammadiyah Kota Pekalongan menyelenggarakan acara Pengajian umum dan Silaturrahmi Keluarga Besar Muhammadiyah yang dihadiri oleh elemen Muhammadiyah dari tingkat ranting, cabang dan daerah, amal usaha pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi. Acara ini diawali dengan beberapa hiburan diantaranya Marching Band dari SD Muhammadiyah Noyontaan, Pencak silat, Puisi, Band dan lain-lain, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Pada sambutannya  Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan Bapak H. Hasan Bisri M.Ag menyampaikan bahwa kegiatan silaturahmi ini tidak hanya sekedar rutinitas saja tetapi harus mampu mengubah diri kita untuk menjadi insan yang lebih baik. Karena itu pendidikan tidak semata-mata membuat orang menjadi pintar (cerdas) akan tetapi pendidikan harus mampu menciptakan karakter-karakter yang baik, karena pada kenyataannya banyak sekolah-sekolah yang populer atau bonafit ternyata tidak memiliki pendidikan karakter (Karakter Building) yang baik. Oleh karena itu beliau berpesan bahwa Sekolah Muhammadiyah harus mengutamakan moral dari pada popularitas.

Pada kesempatan lain Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Drs. H. Yazid Djamil, M.Pd (Majelis Dikdasmen PWM Jawa Tengah) menyampaikan bahwa kita baru saja menyelesaikan perhelatan akbar yaitu Pilpres yang berakhir dengan aman dan damai. Suasana ini tercipta karena kebetulan pilpres ini berlangsung pada bulan Ramadhan dan mayoritas bangsa ini sebagian besar berpuasa, sehingga masing-masing kubu bisa menahan diri. Karena itu puasa Ramadhan muaranya adalah membentuk manusia yang bertaqwa. Orang yang bertaqwa dapat dilihat dari keimanan yang semakin meningkat tatkala Ramadhan telah pergi dari hadapan kita. Diantara tanda-tanda orang yang beriman adalah :
1. Senang berinfaq, meskipun dalam kondisi sempit tidak menghalangi kita untuk berinfaq. Apalagi ketika dalam keadaan lapang maka tidak ada alasan kita untuk berinfaq. Pada bulan Ramadhan banyak orang berlomba-lomba berinfaq karena Allah memudahkan dan menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang diberikan Allah keberkahan. Maka ketika Ramadhan telah berakhir Allah tidak lagi memberikan kemudahan dan keberkahan, oleh karenanya orang yang bertaqwa akan tetap berusaha menjaga amalannya seperti halnya di bulan Ramadhan. Melakukan kebaikan itu sangat mudah tetapi menjaga melakukan kebaikan secara terus-menerus tidak mudah.
2. Pandai mengendalikan diri (hawa nafsu). Orang begitu mudah marah akan tetapi ketika di bulan Ramadhan kita dituntut untuk menahan amarah karena puasa yang kita jalani merupakan bentuk latihan untuk menahan hawa nafsu baik yang positif maupun yang negatif.


0 komentar :

Pilih Bahasa

Tentang Saya

Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kramatsari
Lihat profil lengkapku

E-Book

E-Book
Download E-Book Islami

Al-Qur'an Terjemah

Kamus Arab Online

Fatwa Tarjih

Pengikut